Sebenarnya motherboard bukanlah nama pasti untuk perangkat keras komputer yang satu ini. Ada yang menyebutnya dengan istilah ‘mainboard’, ada lagi yang menyebutnya dengan istilah ‘mobo’ atau ‘MB’. Lalu ada pula yang menyebutnya dengan istilah ‘system board’ atau ‘logic board’. Namun dari sekian banyak istilah yang dimilikinya, nama yang paling populer di kalangan pengguna dan teknisi komputer adalah ‘motherboard’.
Motherboard berasal dari dua kata yang terdiri dari
‘mother’ yang berarti ibu/induk dan ‘board‘ yang berarti papan.
Secara harfiah, kata motherboard memiliki arti sebagai ‘papan induk’. Lalu
kenapa diberi nama demikian ? Sederhananya, motherboard merupakan bagian yang
memiliki peran sangat penting terhadap keseluruhan perangkat keras komputer.
Tak ada satupun komponen komputer lainnya yang tidak terhubung dengan perangkat
penting yang satu ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena
itulah sangat wajar jika komponen ini disebut dengan istilah ‘induk’ yang
mengisyaratkan peran besarnya sebagai pusat dari beberapa perangkat keras
komputer lainnya.
Lalu tentang sebutan ‘papan’ pada kata motherboard, hal ini
lebih dikarenakan bentuknya yang memang menyerupai sebuah papan sirkuit
elektronik, yang pada dasarnya merupakan tempat berkumpul beberapa komponen dan
port yang sengaja dipasang guna mendukung motherboard itu sendiri dalam
menjalankan fungsinya. Fungsinya ialah sebagai pusat
penghubung antara satu perangkat keras dengan perangkat keras lainnya. Artinya,
motherboard di sini mengemban tugas untuk menghubungkan bahasa kode
antarperangkat keras untuk disinergikan menjadi sebuah aktivitas kerja
perangkat komputer. Sebagai contoh, motherboard berfungsi menghubungkan
beberapa perangkat keras seperti prosesor, RAM,
hard disk, printer, VGA ,power supply, dan
masih banyak lagi.
Sejarah Motherboard
Sejarah motherboard dimulai pada tahun 1977, dimana
saat itu pihak yang pertama kali mengembangkan konsep motherboard adalah
perusahaan Apple yang tengah merancang Apple II. Ide tentang motherboard muncul
karena para insinyur Apple menilai bahwa perangkat pembangun komputer di masa
itu sangat tidak praktis dan terlalu ruwet. Semua komponen yang digunakan untuk
membangun komputer dibuat individu dengan penempatan yang terpisah, sehingga
memakan banyak tempat dan untuk menghubungkannya antar komponen yang satu
dengan yang lainnya diperlukan banyak kabel yang menjalar kemana-mana.
Dari situlah para insinyur Apple memutuskan untuk membuat
segalanya jadi lebih ringkas dan praktis. Dengan cara menggabung semua komponen
menjadi satu di tempat khusus, namun tetap tidak menghilangkan fungsinya
sebagai perangkat utama untuk mengoperasikan komputer.
Setelah motherboard diciptakan, tak berapa lama kemudian
sejumlah perusahaan memutuskan untuk melakukan pengembangan pada motherboard
buatan Apple tersebut. Beberapa diantaranya yaitu Micronics, Mylex, AMI,
Huppauge, Orchid Technology, Elitegroup, dan DFI.
Tak butuh waktu lama, di tahun 1980-an terjadi momen dimana
pengembangan motherboard dilakukan secara besar-besaran, bahkan hal ini terus
berlanjut ke tahun 1990-an, dimana integrasi tersukses pertama yang dilakukan
pada masa itu adalah penggabungan slot keyboard, mouse, dan floopy drive, serta
port serial dan port paralel ke dalam motherboard.
Sejarah motherboard terus berlanjut. Pun begitu
tetap saja tak ada satupun yang menjadi bentuk standar, karena setiap tahunnya
motherboard terus mendapat ubahan yang membuat bentuknya selalu berubah-ubah.
Standar awal yang pertama kali digunakan digunakan adalah PC/XT, yang mana
standar ini kemudian digunakan oleh IBM.
Berikutnya ada pula standar yang diciptakan oleh AT (Advance
Technology), namun yang paling lama bertahan adalah bentuk standar motherboard
ATX (Advance Technology Extension), yang kemudian dikembangkan lagi menjadi
Mini ATX dan Micro ATX. Ini merupakan motherboard yang desainnya masih terus
dianut oleh banyak perusahaan penghasil motherboard hingga saat ini.
Perusahaan besar Intel juga termasuk salah satu pihak yang
mengeluarkan standar motherboard lewat BTX (Balanced Technology Extension),
namun sayangnya produk buatan Intel tersebut kurang mendapat perhatian dari
pasar yang masih condong ke gaya lama.
Lalu menapaki tahun 2000-an, motherboard sudah terintegrasi
dengan beberapa komponen perangkat keras tambahan berupa sound dan VGA yang
langsung menempel di motherboard atau lebih dikenal dengan sebutan onboard.
Beragam usaha yang dilakukan oleh segenap pelaku bisnis
komputer terhadap motherboard masih terus berlanjut hingga kini. Tentu saja
perkembangan tersebut dapat terjadi seiring dengan kemajuan lain yang
diperlihatkan dari beberapa perangkat keras komputer lainnya. Salah satu
buktinya adalah desain motherboard versi modern yang saat ini sudah mendapat
tambahan perangkat canggih berupa konektivitas USB, FireWire, dan LAN.
Seandainya dulu motherboard tidak pernah ditemukan, mungkin
bentuk komputer hingga saat ini masih identik dengan ukuran raksasa, serta
penggunaan kabel yang bukan main banyaknya. Selain itu motherboard juga membuat
kondisi penempatan komponen di dalam casing jadi terlihat lebih rapi, karena
semuanya telah digabung menjadi satu dan yang pastinya tidak ada lagi kabel
yang semerawut dimana-mana.
Motherboard yang diproduksi di jaman ini memiliki beragam
ukuran dan bahkan ada beberapa yang dibuat secara spesifik untuk merek sistem
tertentu. Namun kebanyakan motherboard modern telah dibuat untuk siap dipasang
ke berbagai macam ukuran casing.
Komponen Motherboard & Fungsinya
1. Chipset
Komponen motherboard yang memiliki peran sangat penting adalah chipset.
Perangkat cerdas yang satu ini pada dasarnya berfungsi sebagai jembatan arus
data yang menghubungkan processor dengan macam-macam komponen eksternal dan
buses. Biasanya jenis chipset inilah yang menjadi patokan untuk menentukan dan
menilai fitur dan kemampuan sebuah motherboard.
Ada dua jenis chipset
yang populer di kalangan pengguna komputer, yaitu chipset intel yang hanya bisa
digunakan untuk CPU Intel, dan chipset AMD untuk prosesor keluaran AMD. Kedua
kelompok ini pun terbagi lagi kepada berbagai macam jenis generasi chipset yang
terus berkembang.
Umumnya, chipset
dirancang khusus untuk mendukung seri atau model prosesor tertentu saja. Tidak
bisa sembatrangan, sebelum dipasang pada sebuah komputer biasanya akan dibuat
perhitungan antara chipset, jumlah RAM yang ingin dipasang, tipe prosesor dan
desain motherboardnya sendiri. Semakin canggih chipset yang digunakan, maka
akan semakin canggih pula motherboard yang akan menjalankan banyak fungsi di
dalam sebuah komputer.
Sebagai gambaran,
jenis chipset yang digunakan pada motherboard akan berpengaruh pada beberapa
poin penting berikut ini :
§ Tipe prosesor yang bisa digunakan pada motherboard
§ Kelengkaaqn port I/O yang mampu disediakan
§ Tipe display adaptor yang bisa digunakan
§ Jenis memori yang yang bisa mendukung sistem PC dan
kapasitas maksimum memori yng bisa dipergunakan pada motherboard
§ Kelengkapan fitur tambahan, misalnya LAN card, modem, dan soud
card. Biasanya terdapat chipset yang menyediakan fitur ini sudah on board di
dalam motherboard-nya
Jika dulu teknologi
chipset masih sangat terbatas, saat ini sudah ada beberapa jenis chipset yang
dapat mendukung lebih dari satu tipe RAM sekaligus. Salah satu contohnya adalah
chipset Intel i91 yang dapat bekerja dengan prosesor Intel Pentium 4 dan
Celeron dengan konfigurasi menggunakan DDR atau DDR2. Seiring dengan kemajuan
jaman, perkembangan chipset terus terjadi, namun tidak bisa serta merta terjadi
begitu saj, karena harus disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang terjadi
pada beberapa perangkat keras komputer lainnya.
Dalam menjalankan
fungsinya, chipset biasanya dibantu oleh beberapa komponen yang memiliki peran
cukup besar. Berikut ini dua komponen dasar yang biasanya menjadi pendukung
komponen chipset motherboard :
– Northbridge / MCH
Northbridge merupakan
nama yang digunakan oleh AMD, VIA dan beberapa perusahaan pencetak hardware
lainnya, sementara pabrikan Intel lebih suka menyebutnya dengan nama MCH yang
merupakan singkatan dari Memory Controller Hub. Disebut dengan istilah apapun,
pada dasarnya fungsi Northbridge tetap sama, yakni bertindak sebagai bagian
dari chipset dalam mengatur pertukaran data yang bersifat internal, seperti
pada video card, prosesor dan memori.
Dalam sistem kerjanya,
Northbridge bekerja sama dengan chip southbridge. Jika diurai lebih jauh lagi,
Northbridge bertugas mengendalikan atau menangani komunikasi antara CPU, RAM,
AGP atau PCI Express, dan southbridge. Northbridge juga berperan menentukan
jumlah, tipe dan kecepatan CPU yang dapat dipasangkan pada motherboard,
termasuk menentukan jumlah, kecepatan dan tipe RAM yang dapat digunakan.
– Southbridge
Southbridge merupakan
sebutan untuk komponen pembantu northbridge yang menghubungkan northbridge
dengan komponen atau periferal yang lainnya. Sebenarnya tugas dua komponen ini
bisa dikatakan hampir sama, hanya saja jika Northbridge cenderung berfungsi
sebagai pengatur masalah internal, Southbridge justru difungsikan sebagai
pengatur masalah eksternal yang berhubungan dengan I/O dan manusia.
Jika diurai lebih
jauh, Southbridge memiliki beberapa fungsi penting seperti mengontrol bus IDE,
USB, dukungan Plug and Play, menjembatani PCI dan Isa, mengontrol keyboard dan
mouse, mengontrol fitur power management dan sejumlah perangkat lainnya.
Selain itu perbedaan antara Southbridge dan Northbridge adalah
jalur penghubung yang mereka gunakan masing-masing untuk berhubungan
dengan perangkat keras komputerlainnya. Jika Southbridge menggunakan jalur penghubung yang
kecepatannya (kecepatan bus) lebih lambat (misalnya bus PCI dan bus ISA),
Northbridge justru menggunakan jalur penghubung yang djauh lebih cepat.
– System-on-Chip
Selain chipset yang
terdiri dari kombinasi antara Northbridge dan Southbridge, ada pula chipset
yang telah menggunakan konsep chip sistem atau system-on-chip. Biasanya chipset
jenis ini telah menyediakan komponen hardware yang sudah on-board dalam
motherboard, misalnya VGA dan modem.
2. CPU Socket
Ini merupakan tempat
dimana prosesor dipasang, sebagai salah satu bagian motherboard yang memiliki
peran sangat besar terhadap jalannya siklus informasi data di dalam sebuah
komputer.
Biasanya CPU Socket
terdiri dari berbagai macam jenis yang menentukan prosesor model apa yang bisa
dipasang pada soket tersebut. Dengan begitu maka tiap-tiap soket memiliki
spesialisasinya masing-masing, dimana hanya soket tertentu saja yang bisa
dipasang prosesor tertentu pula.
Beberapa contoh CPU
Socket untuk motherboard komputer yaitu ZIF (Zero Insertion Force) atau yang
lebih dikenal dengan istilah Socket 7. Ini merupakan CPU Socket model lama yang
cukup populer karena kelebihannya yang kompatibel untuk prosesor buatan Intel,
AMD, atau Cyrix. CPU Socket lainnya yang juga populer adalah Socket 370. Soket
ini mirip dengan Socket 7 tetapi jumlah pinnya sesuai dengan namanya, 370 biji.
Soket ini hanya bisa dikawinkan dengan prosesor buatan Intel saja.
Sementara soket yang
dirancang khusus untuk prosesor AMD dan cukup populer adalah Socket A. Istilah
A digunakan AMD untuk menunjuk merek prosesor Athlon. Untuk keluarga prosesor
Intel Pentium II dan III, slot yang digunakan disebut dengan Slot 1, sementara
motherboard yang menunjang prosesor AMD menggunakan Slot A untuk jenis slot
yang seperti itu.
3. Basic Input Output System (BIOS) Chip
Gambar: Basic Input
Output System (BIOS) Chip
BIOS merupakan
singkatan dari Basic Input-Ouput System, namun juga sering dikaitkan dengan
sebuah kata dalam bahasa Yunani ‘bioc’ yang berarti ‘kehidupan’. Makna ini
sejalan dengan fungsi BIOS yang pada hakikatnya memang menjadi salah satu unsur
‘kehidupan’ bagi sebuah komputer.
Sederhanya, BIOS
adalah adalah sebuah chip yang menyimpan perangkat lunak untuk mengontrol
hardware dan berfungsi sebagai interface antara hardware dan operating system
(OS). BIOS digunakan oleh komputer untuk mempersiapkan prosess booting
(startup) dan mengecek kesiapan sistem dan hardware sebelum komputer
dijalankan.
Untuk mengetahuinya
sedikit lebih jauh, berikut ini beberapa fungsi BIOS secara umum :
§ BIOS menjalankan inisialisasi serta pengujian terhadap perangkat
keras komputer yang eksis, dimana dalam bahasa proses fungsi BIOS tersebut
dikenal dengan istilah Power On Self Test alias POST.
§ Ketika komputer mulai dihidupkan, BIOS akan memuat perintah
tersebut dan segera menjalankan sistem operasi agar komputer dapat berjalan
dengan sebagaimana mestinya.
§ BIOS memiliki andil besar terhadap sistem pengaturan konfigurasi
dasar pada komputer seperti pengaturan tanggal dan waktu. Serta turut berperan
pula dalam hal konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, dan
menjaga komputer agar tetap stabil.
§ Dengan menggunakan sebuah sistem yang disebut BIOS Runtime
Services, BIOS membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan
perangkat keras komputer secara terorganisir.
§ BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat
mengendalikan beberapa jenis perangkat keras komputer lainnya seperti keyboard.
4. Baterai CMOS (Complimentary Metal Oxide Semicondutor Battery)
Gambar: Baterai CMOS
(Complimentary Metal Oxide Semicondutor Battery)
Komponen pada
motherboard berikutnya adalah Complimentary Metal Oxide Semicondutor (CMOS)
Battery. Sesuai dengan namanya, perangkat ini berfungsi sebagai baterai atau
sumber tegangan bagi BIOS (Basic Input-Ouput System), sekaligus memiliki peran
dalam menyimpan konfirgurasi setting BIOS yang meliputi settingan komputer,
waktu, tanggal, dan lain-lain.
Sebagai contoh, dengan
adanya CMOS Battery maka konfigurasi yang sudah disetting seperti waktu dan
tanggal tidak akan berubah setiap komputer dimatikan dan dinyalakan kembali
keesokan harinya. Informasi mengenai tanggal dan waktu pada komputer tetap
mengalami update dengan meneruskan jenjang waktu yang terjadi sejak komputer
dimatikan hingga akhirnya dinyalakan kembali. Seandainya perangkat ini tidak
ada, itu artinya komputer Anda akan tetap menampilkan tanggal dan waktu yang
sama dengan hari kemarin (saat komputer dimatikan), padahal kenyataannya
jenjang waktu yang terjadi sudah memakan beberapa momen yang berjalan cukup
lama.
5. Slot PCI (PCI Slot)
Komponen motherboard berikutnya
adalah slot PCI. PCI sendiri merupakan singkatan dari Peripheral Component
Interconnect, atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai interkoneksi
komponen periferal. Pada dasarnya PCI merupakan bus yang didesain untuk
menangani beberapa perangkat keras. Konsep PCI pertama kali diwujudkan pada
bulan Juni 1992 dengan nama PCI vesi 1.0. Semenjak saat itu komponen ini masih
terus digunakan hingga sekarang, tentunya dengan sejumlah pengembangan mutakhir
yang menjadikannya kian efektif.
Salah satu
pengembangan dari slot PCI adalah PCI Express yang digunakan sebagai slot
ekspansi (slot tambahan atau eksternal) pada sebuah komputer. PCI Express
sendiri terbagi menjadi dua yang disesuaikan menurut fungsinya masing-masing,
diantaranya yaitu :
§ Slot PCI Express x16
Adalah slot khusus yang bisa digunakan atau dipasangi kartu VGA generasi terbaru.
Adalah slot khusus yang bisa digunakan atau dipasangi kartu VGA generasi terbaru.
§ Slot PCI Express x1
Sdalah slot untuk memasang periferal (card) lainnya selain kartu VGA.
Sdalah slot untuk memasang periferal (card) lainnya selain kartu VGA.
6. Slot AGP (AGP Slot)
Komponen motherboard berikutnya
adalah AGP slot, tempat untuk memasang AGP yang menurut definisi bisa diartikan
sebagai Accelerted Graphics Port. Perangkat ini lahir dari perkembangan yang
terjadi pada slot PCI, dimana secara fungsi AGP merupakan slot ekspansi yang
digunakan untuk mengggantikan slot PCI yang sudah tidak mencukupi lagi dalam
menangani lalu lintas data antara CPU dengan kartu video (video card).
7. Konektor IDE
Bagian motherboard
yang satu ini memiliki fungsi untuk menghubungkan motherboard dengan media
penyimpanan seperti hardisk atau floppy disk. Konektor IDE biasanya terdiri
dari dua bagian yaitu :
§ Primary IDE
Berfungsi menghubungkan motherboard dengan primary master drive dan piranti secondary master.
Berfungsi menghubungkan motherboard dengan primary master drive dan piranti secondary master.
§ Secondary IDE
Berfungsi menghubungkan piranti-piranti untuk slave seperti CDROM dan harddisk slave.
Berfungsi menghubungkan piranti-piranti untuk slave seperti CDROM dan harddisk slave.
8. Slot Memori (Memory Slot)
Komponen motherboard
selanjutnya adalah slot memori yang biasanya memiliki bentuk agak panjang dan
ramping. Fungsinya tentu saja sebagai tempat dipasangnya Random Access Memory
(RAM). Jenis dari slot memori sendiri juga berbeda-beda, tergantung dengan
sistem yang digunakannya, mulai dari SDRAM, RAMBUS, DDR SDRAM, DDR2-SDRAM,
DDR3, atau SDRAM. Saat ini sudah bukan hal yang asing lagi jika sebuah
motherboard memiliki lebih daru satu slot memori (RAM), bahkan pada spesifikasi
komputer high-end ada motherboard yang dilengkapi hingga 6 slot RAM.
9. CPU Fan & Heat Sink (HSF)
Komponen yang melekat
pada motherboard berikutnya adalah Heat Sink Fan (HSF), adalah sebuah benda
yang terdiri dari aluminium yang dilengkapi dengan fan/kipas untuk mendinginkan
chip atau prosesor yang menghasilkan panas ketika bekerja. Pada prosesor dan
chip kartu grafis, umumnya dilengkapi dengan fan, sedangkan yang lainnya tidak
dilengkapi fan karena suhu yang dihasilkan bisa dilepas dengan heatsink saja.
10. Konektor Penghubung (Connectors For
Integrated Peripherals)
Gambar: Konektor
Penghubung Motherboard
Komponen motherboard berikutnya adalah konektor yang berfungsi
sebagai penghubung antara motherboard dengan perangkat keras komputer tambahan
lainnya. Dalam bahasa Inggris, komponen ini disebut dengan istilah ‘Connectors
For Integrated Peripherals‘.
Berikut ini beberapa
jenis konektor penghubung atau I/O port yang biasa terdapat pada sebuah
motherboard :
§ Port paralel (LPT1 atau LPT2) :
Port yang berfungsi untuk peralatan yang bekerja dengan transmisi data secara
paralel. Biasanya dipakai untuk memasang printer atau scanner sebelum generasi
USB.
§ Port Serial (Com 1, Com 2) :
Port yang berfungsi untuk memasang periferal kecepatan rendah dengan mode
transfer data serial. Akan tetapi saat ini jarang sekali digunakan.
§ Port AT/PS2 : Port yang
berfungsi untuk menghubungkan mouse dengan komputer.
§ Port USB (Universal Serial Bus) : Port yang berfungsi untuk antarmuka dengan periferal /
peralatan eksternal generasi terbaru yang menggantikan port paralel dan port
serial. Contoh peralatan yang menggunakan port ini misalnya camera digital,
scanner, printer USB, handycam, dan peraltan tambahan eksternal.
§ Port VGA : Port yang
berhubungan langsung dengan layar. Port ini terdapat pada motherboard yang
menggunakan chipset VGA on board atau menggunakan VGA card yang diletakkan pada
slot AGP.
§ Port Audio : Port yang
berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan sistem audio seperti speaker,
mikrofon, line-in dan juga line-out. Tapi motherboard sekarang sudah banyak
yang menggunakan chipset audio on-board.
§ Port LAN : Port yang
berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan jaringan komputer seperti LAN
(Local Area Network).
§ Port SPDIF : Port yang
berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan periferal audio seperti home
theatre.
§ Port Firewire : Port yang
berfungsi untuk menghubungkan peralatan eksternal kecepatan tinggi seperti
video capture atau seperti streaming video.
Komentar
Posting Komentar